LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PENURUNAN KADAR AIR PADA TEPUNG

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
PENURUNAN KADAR AIR PADA TEPUNG










Dosen Pembimbing:
Ir. ISWAHYONO, MP

Oleh:
UTVI SARONI
(B31130994)
                         GOL.C





PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengeringan hasil panen pertanian merupakan masalah utama yang sering dihadapi oleh petani tradisional. Kadar air awal yang cukup tinggi dan cuaca yang tidak mendukung sering menjadi kendala yang sangat sulit dihadapi. Dalam kehidupan sehari-hari proses pengeringan sering kita jumpai terutama dalam pengeringan produk pangan hasil pertanian, contohnya adalah petani yang mengeringkan gabah saat panen padi yang dilakukan petani konvensional di pedesaan.
            Proses pengeringan yang banyak dilakukan secara konvensional adalah menjemur produk yang akan dikeringkan dibawah sinar terik matahari. Cara ini memerlukan waktu yang lama dan apabila digunakan untuk mengeringkan bahan pangan, tingkat kebersihannya kurang terjamin karena kemungkinan besar terkontaminasi oleh polutan. Agar hasil pertanian tetap bertahan dalam jangka waktu yang lama maka perlu dilakukan pengeringan dengan menggunakan teknologi sehingga tidak bergantung lagi pada cuaca. Pada industri yang mengolah hasil pertanian, proses pengeringan menjadi suatu proses yang penting.
Pengeringan merupakan upaya untuk mengurangi kandungan air pada bahan hingga tercapainya kadar air yang seimbang dengan lingkungan sekitar. Tujuan proses pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga memperlambat laju kerusakan bahan oleh mikroorganisme. Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeringan antara lain suhu, tekanan, dan mekanisme perpindahan bahan.
Alat pengering dapat dikelompokkan menjadi 2, berdasarkan jenis bahan yang dikeringkan, yaitu pengering bahan padat dan pasta, seperti pengering rak, pengering konveyor, pengering rotary, pengering flash, pengering beku, dan pengering fluidized bed; pengering bahan cair, seperti spray dryer dan drum dryer.
B. Tujuan
Tujuan mahasiswa melakukan praktikum pengeringan ini yaitu:
a.       untuk mempelajari jenis mesin pengering (dryer) seperti tray dryer dan mempelajari cara pengoperasian mesin dan aplikasinya dalam industri.
b.      Mengetahui kadar air tepung beras yang akan di uji pada mesin pengeringan tray dryer.




BAB II. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan
·         Mesin pengering (tray dryer)
·         Tepung beras
·         Cawan
·         Mesin Oven
·         Sendok
·         Neraca digital

B. Pembahasan
            Tray Dryer (Cabinet Dryer) merupakan salah satu alat pengeringan yang tersusun dari beberapa buah tray di dalam satu rak. Tray dryer sangat besar manfaatnya bila produksinya kecil, karena bahan yang akan dikeringkan berkontak langsung dengan udara panas. Namun alat ini membutuhkan tenaga kerja dalam proses produksinya, biaya operasi yang agak mahal, sehingga alat ini sering digunakan pada pengeringan bahan – bahan yang bernilai tinggi.
Tray dryer termasuk kedalam system pengering konveksi menggunakan aliran udara panas untuk mengeringkan produk. Proses pengeringan terjadi saat aliran udara panas ini bersinggungan langsung dengan permukaan produk yang akan dikeringkan. Produk ditempatkan pada setiap rak yang tersusun sedemikan rupa agar dapat dikeringkan degan sempurna. Udara panas sebagai fluida kerja bagi model ini diperoleh dari pembakaran bahan bakar, panas matahari atau listrik. Kelembaban relative udara yang mana sebagi factor pembatas kemampuan udara menguapkan air dari produk sangat diperhatikan dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran udara ked an dari alat pengering ini melalui sebuah alat pengalir.
Penggunaannya cocok untuk bahan yang berbentuk padat dan butiran, dan sering digunakan untuk produk yang jumlahnya tidak terlalu besar. Waktu pengeringan yang dibutuhkan (1-6 jam) tergantung dari dimensi alat yang digunakan dan banyaknya bahan yang dikeringkan, sumber panas dapat berasal dari steam boiler.

Prinsip Kerja
            Pengering tray ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa vakum. Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat memerlukan waktu sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu 4-8 jamper tumpak. Selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis karena pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang diperlukan untuk setiap tumpak.

Mekanisme Kerja
            Pada  tray  dryer,  yang  juga  disebut  rak,  ruang  atau  pengering kompertement,  bahan  dapat  berupa  padatan  kental  atau  padatan  pasta, disebarkan merata pada tray logam yang dapat dipindahkan di dalam ruang (cabinet). Uap panas disirkulasi melewati permukaan tray secara sejajar, panas listrik juga digunakan khususnya untuk menurunkan muatan panassekitar 10-20 % udara yang melewati atas tray adalah udara murni, sisanya menjadi udara sirkulasi. Setelah pengeringan, ruang atau kabinet dibuka dan tray diganti denganpengering tumbak (batch) tray. Modifikasi tipe ini adalah tipe tray truck yang ditolak ke dalam pengering. Pada kasus bahan granular (butiran), bahan bisa dimasukkan dalam kawat pada bagian bawah tiap-tiap tray, kemudian melalui sirkulasi pengering, uap panas melewati bed permeabel memberikan waktu pengeringan yang lebih singkat disebabkan oleh luas permukaan yang lebihbesar kena udara.







BAB III. HASIL PERHITUNGAN

1.      Saat  mesin pengering dengan kondisi
·         Suhu ruang 2 = 52°C
·         Suhu ruang 3 = 40°C (setelah digunakan mengeringkan tepung)
·         Kecepatan blower depan   = 3.17
                                belakang       = 1.79
Dengan luas blower = 22.5 cm x 22.5 cm = 50.60 cm2
                                                                   = 0.051 m2
Berat tepung pada saat percobaan :
·    Loyang 1    = 0.4515 kg
·    Loyang 2 = 0.4522 kg
·    Loyang 3 = 0.4530 kg
2.      Bahan
Setiap loyang diberi tepung dengan berat 0.02 kg
3.      Pengeringan
Waktu (menit)
Berat
(gram)
kadar air db ( % )
0
20
28,16
10
19,96
27,76
20
19,64
24,55
30
19,3
21,13
40
19,3
21,13
50
18,24
10,49
60
17,97
7,78
70
17,82
6,28
80
17,67
4,77
90
17,59
3,97
100
17,54
3,46




·         Kadar air pada saat di mesin tray dryer :
waktu
Rak1
Rak2
Rak3
Total
rata-rata
kadar air db %
0
20
20
20
60
20.00
53.38
10
18.81
18.36
18.75
55.92
18.64
42.95
20
17.56
17.37
17.1
52.03
17.34
33.00
30
16.53
16.02
16.59
49.14
16.38
25.62
40
15.68
15.11
15.35
46.14
15.38
17.95
50
15.05
14.56
14.9
44.51
14.84
13.78

·         Garfik kadar air db

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
            Pengeringan adalah suatu cara untuk mengurangi kadar air suatu bahan sampai kadar yang diinginkan, melalui suatu proses pindah panas dan pindah massa. Pada produk-produk hasil pertanian, pengeringan dapat memperlambat laju kerusakan akibat aktivitas biologis dan kimia sebelum bahan dimanfaatkan, sehingga bahan lebih awet. .
Saat tray dryer digunakan untuk bahan pertanian yang berbentuk padat tetapi ukurannya lebih besar dibandingkan yang digunakan pada drum dryer. Tray dryer berbentuk rak-rak untuk menaruh bahan yang ingin dikeringkan, dan rak paling atas merupakan rak yang apabila digunakan untuk mengeringkan bahan akan lebih cepat kering. Dengan grafik kadar air sebagai berikut :

Komentar

Postingan Populer