IDENTIFIKASI BENIH TERSERANG HAMA GUDANG
IDENTIFIKASI BENIH TERSERANG HAMA GUDANG
HAMA DAN
PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN
PRAKTIKUM

Oleh
UTVI SASRONI (A41170004)
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2017
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hama
adalah hewan atau organisme yang aktivitasnya dapat menurunkan dan merusak
kualitas juga kuantitas produk pertanian. Hama berdasarkan tempat
penyerangannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu hama lapang dan hama gudang/hama
pasca panen. Hama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian pada saat
masih di lapang. Hama gudang adalah hama yang merusak produk pertanian
saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan. Menurut Champ dan Highlei
(1985), hama pasca panen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan
penting dalam peningkatan produksi. Hasil panen yang disimpan khususnya
biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat
merugikan (Anonim, 2008).
Ada 13 spesies
serangga hama yang dapat beradaptasi dengan baik dalam penyimpanan jagung, 10
spesies diantaranya sebagai hama utama yang tergolong ke dalam ordo Coleoptera,
sedangkan tiga spesies masuk ke dalam ordo Lepidoptera. Selain itu, sekitar 175
spesies serangga dan kutu (mites) merupakan hama minor. Kehilangan hasil oleh
jasad pengganggu di penyimpanan diperkirakan 30%. Biji rusak mencapai 100% bila
disimpan selama enam bulan didaerah tropis Meksiko. Hama gudang dapat
dikategorikan ke dalam hama utama (primary pest) yaitu hama yang mampu makan
keseluruhan biji yang sehat dan menyebabkan kerusakan. Kumbang bubuk Sitophilus
spp. masuk ke dalam kategori ini. Selain itu, dikenal hama sekunder yaitu hama
yang menyerang danbertahan pada biji yang telah rusak, misalnya Tribolium sp.
(Tarigan, 2008).
Hama gudang mempunyai
sifat yang khusus yang berlainan dengan hama-hama yang menyerang dilapangan,
hal ini sangat berkaitan dengan ruang lingkup hidupnya yang terbatas yang
tentunya memberikan pengaruh faktor luar yang terbatas pula. Walaupun hama
gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya dalam ruang lingkup yang terbatas,
karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan spesiesnya, yang masing-masing
memiliki sifat sendiri, klasifikasi atau penggolongan hama yang menyerang
produk dalam gudang untuk lebih mengenalnya dan lebih mudah mempelajarinya
telah dilakukan oleh para ahli taxonomi (Rentikol, 2007).
Yang dimaksud dengan
klasifikasi atau penggolongan ialah pengaturan individu dalam kelompok,
penyusunan kelompok dalam suatu sistem, data individu dan kelompok menentukan hama
itu dalam sistem tersebut. Letak hama hama dalam sistem sudah memperlihatkan
sifatnya. Umumnya hama gudang yang sering dijumpai adalah dari golongan
Coleoptera, misalnyaTribolium castaneum, Sitophilus oryzae, Callocobruchus sp.
, dll (Boror, 2009).
Produk pasca penen
merupakan bagian tanaman yang dipanen dengan berbagai tujuan terutama untuk
memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi petani maupun konsumen. Produk
dalam simpanan ini tidak terlepas dari masalah organisme pengganggu tumbuhan
terutama dari golongan serangga hama. Hama yang menyerang komoditas simpanan
(hama gudang) mempunyai sifat khusus yang berlainan dengan hama yang menyerang
tanaman ketika di lapang. Menyerang produk yang baru saja dipanen melainkan
juga produk industri hasil pertanian. Produk tanaman yangdisimpan dalam gudang
yang sering terserang hama tidak hanya terbatas Hama yang terdapat dalam gudang
tidak hanya pada produk bebijian saja melainkan produk yang berupa dedaunan
(teh, kumis kucing, dan lain sebagainya) dan kekayuan atau kulit kayu misalnya
kayumanis, kulit kina, dan lainnya (Wagianto, 2008).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari
praktikum ini tentang hama gudang yang dapat menyerang biji-bijian maupun
buah-buahan diantaranya :
1. Mengidentifikasi karakteristik dan morfologi hama.
2. Mengetahui gejala serangan dari hama serangga hama tersebut.
3. Mengetahui gambar dari serangga hama tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Hama Gudang
Hama gudang
merupakan hama yang sering menyerang bahan-bahan makanan manusia yang sudah
dalam penyimpanan dan gejala yang ditimbulkan sangat merugikan. Hama
gudang mempunyai sifat yang khusus yang berlainan dengan hama-hama yang
menyerang di lapangan, hal ini sangat berkaitan dengan ruang lingkup hidupnya
yang terbatas yang tentunya memberikan pengaruh faktor luar yang terbatas
pula. Walaupun hama gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya
dalam ruang lingkup yang terbatas, karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan
spesiesnya masing-masing memiliki sifat sendiri, klasifikasi atau
penggolongan hama yang menyerang produk dalam gudang untuk lebih mengenalnya
dan lebih mudah mempelajarinya telah dilakukan oleh para ahli taksonomi (Bargbinson, 2002).
Adapun jenis hama gudang yang sering muncul adalah
seperti Kumbang biji (Callosobruchus chinensis), kumbang kopra ( Necrobia
rufipes), Kumbang beras(Sitophilus oryzae ), kumbang tepung ( Tribolium sp.), Kumbang jagung
( Sitophilus zeamays), yang sering sangat kita jumpai di gudang penyimpanan dan
kerusakan yang ditimbulkan juga sangat fatal. Untuk mengendalikan
hama tersebut seharusnya kita perlu mengetahui seluk beluk kehidupan hama
tersebut, khususnya serangga hama seperti siklus hidupnya, tempat perkembangbiakannya,
cara menyerang tanaman, dan lainnya . Salah satu yang harus kita ketahui adalah
misalnya bentuk morfologi hama tersebut. Karena bentuk morfologi dari serangga
hama tersebut berbeda-beda dan cara pengendaliannya pun berbeda. Namun pada umumnya
serangga memiliki tiga bagian umum yaitu abdomen, thorak, dan sayap.
3.1 Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis)
3.1.1 Ciri morfologi
Ciri
morfologi kumbang biji (Callosobruchus chinensis) memiliki sepasang
mata, antena, thoraks, kaki, kepala, tanduk, sayap, abdomen dan
ofipositor. Dan memiliki tubuh yang agak pendek di banding hama
gudang yang lainnya (Nonadita, 2008).
3.1.2 Sistematika
Sistematika
atau klasifikasi kumbang biji adalah sebagai berikut yaitu kingdom animalia,
fillum arthropoda, class insecta, ordo coleopteran, famili clorideae,
genus Callosobruchus, dan species (Callosobruchus chinensis)
3.1.3 Gejala serangan
Gejala
serangan Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis) yang ditimbulkan
pada biji kacang hijau adalah pada butir-butir buah yang terserang
berlubang-lubang dan mengeluarkan butiran-butiran yang sangat kecil dan kadang
juga biji yang terserang termakan hingga tinggal sebagian (Anonim, 2007).
3.1.4 Pengendalian
Pengendalian
Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis) adalah biasanya digunakan dengan
cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap UV
. Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama gudang secara
alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida
nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga menjaga
kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan kedap udara,
Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan
derajat sosoh (Hanny, 2002).
3.2 Kumbang kopra (Necrobia
rufipes)
3.2.1 Ciri morfologi
Ciri
morfologi Kumbang kopra (Necrobia rufipes) adalah memiiki
sepasang mata, antena, thoraks, tanduk kaki, kepala, tanduk, sayap,
abdomen dan ofipositor. Dan memiliki bentuk tubuh lebih panjang dan lebih besar
dari hama gudang lainnya Dewasa: 4 - 5 mm. Permukaan atas tubuh
berwarna hijau kebiru-biruan metalik dan mengkilap. Bagian permukaan bawah
perut berwarna biru gelap. Kaki mereka coklat kemerah-merahan terang atau
oranye. Antena berwarna coklat kemerah-merahan dengan ujung berwarna
coklat tua atau hitam (Nonadita, 2008).
3.2.2 Sistematika
Sistematika
atau klasifikasi kumbang kopra (Necrobia rufipes) adalah
sebagai berikut yaitu kingdom animalia, fillum arthropoda, classinsecta,ordo coleopteran, famili, genus Necrobia, dan species (Necrobia
rufipes) (Ruswandi, 2004).
3.2.3 Gejala
serangan
Gejala serangan yang diakibatkan
oleh kumbang kopra (Necrobia rufipes)
Adalah pada bagian pinggir kopra yang terserang
terlihat goresan-goresan
bekas gigitannya, sehingga kopra menjadi berkurang sedikit demi
sedikit
(Anonim, 2007).
3.2.4 Pengendalian
Pengendalian
Kumbang kopra (Necrobia rufipes) adalah biasanya digunakan dengan
cara Fumigasi PH3, Pemanasan ruangan/ heating, Pemasangan Beetle Trap, dan
Perangkap UV. Untuk pengendalian hama gudang secara alami, kita bisa
menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida nabati, seperti
daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga menjaga
kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan kedap udara,
Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan
derajat sosoh (Hanny, 2002).
3.3 Kumbang beras (Sitophilus oryzae)
3.3.1 Ciri morfologi
Ciri morfologi dari kumbang beras (Sitophilus
oryzae) adalah memiliki mata, antena,
thoraks, tanduk, kaki, kepala, sayap, abdomen dan
ofipositor. Dan memiliki bentuk tubuh kecil dan
memanjang. Larva biasanya bersembunyi di dalam padi- padian
dan biji lainnya tempat ia menjadi kepompong Tidak berkaki Dewasa panjang
2-3mm. Lekukan melingkar di rongga dada Bintik kemerahan pada erytra
dan rostrum/moncong (Nonadita, 2008).
3.3.2 Sistematika
Sistematika
atau klasifikasi kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah
sebagai berikut yaitu Kingdom Animalia, Fillum
Arthropoda, Class Insecta, Ordo Coleopteran, Famili Cucrlionidae, Genus Sitophilus, dan Species Sitophilus
oryzae (Anonim, 2009).
3.3.3 Gejala serangan
Gejala
serangan yang diakibatkan oleh kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah
pada butir-butir beras yang terserang akan terdapat goresan pada bagian-bagian
samping beras. Dan apabila tahap serangannya sudah lama maka
butir-butir beras akan menjadi hancur (Anonim,
2009).
3.3.4 Pengendalian
Pengendalian
Kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah biasanya digunakan
dengan cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap
UV. Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama gudang
secara alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai
pestisida nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji
saga. Dan juga menjaga kebersihan gudang Menjaga suhu dan
kelembaban gudang, Kemasan kedap udara, Menurunkan tingkat kadar
air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan derajat sosoh (Hanny,
2002).
3.4 Kumbang jagung (Sitophilus zeamays)
3.4.1 Ciri morfologi
Ciri morfologi dari kumbang jagung (Sitophilus
zeamays) adalah memiliki sepasang mata, antena, thoraks, tanduk,
kaki, kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan memiliki bentuk tubuh kecil
dan memanjang Dewasa hingga 4mm. Kumbang dewasa berwarna coklat
kemerahan pudar hingga mendekati hitam, dan biasanya memiliki bercak di bagian
belakang dengan empat bintik kemerah-merahan terang atau kekuning-kuningan
(Nonadita, 2008).
3.4.2 Sistematika
Sistematik
kumbang jagung (Sitophilus zeamays) adalah sebagai berikut yaitu kingdom
animalia, fillum arthropoda, class insecta, ordo coleoptera, famili
cucrlionidae, genus sitophilus, dan species (Sitophilus zeamays) (Grandos,
2000).
3.4.3 Gejala serangan
Gejala
serangan yang diakibatkan oleh kumbang jagung (Sitophilus zeamays)
adalah pada bagian butir jagung yang terserang berlubang pada bagian zat
tepungnya (amilumnya).
3.4.4 Pengendalian
Pengendalian
Kumbang jagung (Sitophilus zeamays) adalah biasanya digunakan dengan
cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap UV
. Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama gudang secara
alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida
nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga
menjaga kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan
kedap udara, Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan
Meningkatkan derajat sosoh (Hanny, 2002).
3.5 Kumbang tepung (Tribolium sp.)
3.5.1 Ciri morfologi
Ciri morfologi dari kumbang tepung (Tribolium sp.)
adalah memiliki sepasang mata, antena, thoraks, tanduk, kaki,
kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan memiliki
bentuk tubuh kecil dan memanjang. Dewasa panjang 0,5 mm.
4 pasang kaki. Putih atau coklat pudar. Bergerak lambat. Larva
- 6 kaki dan panjangnya 0,5 mm. Berwarna putih. Melewati dua tahap, tahap anak
berkaki 8 (Nonadita, 2008).
3.5.2 Sistematika
Sistematika
atau klasifikasi kumbang tepung (Tribolium sp.) adalah sebagai berikut yaitu kingdom animalia, filum arthropoda, class insecta, ordocoleoptera, famili Tenebrionidae, genus
Tribolium, dan species (Tribolium sp.) (Anonim, 2009).
3.5.3 Gejala serangan
Gejala
serangan yang diakibatkan oleh kumbang tepung (Tribolium sp.) adalah
pada tepung yang sudah terserang dalam waktu lama tepung akan menjadi
menggumpal dan berwarna agak kekuning-kuningan (Ruswandi, 2004).
3.5.4 Pengendalian
Pengendalian Kumbang tepung (Tribolium sp.) adalah
biasanya digunakan dengan cara Fumigasi PH3, Pemanasan ruangan/ heating,
Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap UV . Untuk pengendalian
hama gudang secara alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi
sebagai pestisida nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji
saga. Dan juga menjaga kebersihan gudang Menjaga suhu dan
kelembaban gudang, Kemasan kedap udara, Menurunkan tingkat kadar
air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan derajat sosoh (Hanny,
2002).
BAB III. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum hama dan
penyakit, dilaksanakan di Laboratorium teknik produksi benih pada hari kamis
tanggal 25 mei 2017 pada jam 08.00 sampai selesai.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
1.
Pensil
2.
Penggaris
3.
Kaca pembesar
4.
Kuas
2.2.2 Bahan
1. Biji (jagung, padi, kacang hijau, kacang
tanah dan kedelai).
2. Kertas
3. Mikroskop serangga
2.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Memindah hama dari biji ke atas cawan
petri atau kertas putih.
4. Mengamati serangga tersebut dengan
mikroskop serangga atau dengan kaca pembesar.
5. Memberikan nama serangga dengan melihat
gejala dari bentuk tubuh serangga, serta melihat papan nama dan gambar serangga
sebagai literatur.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hama Gudang Pada Padi
Kutu beras (Sitophilus oryzae)


Kumbang muda dan
dewasa berwarna cokelat agak kemerahan, setelah tua warnanya berubah menjadi
hitam. Terdapat 4 bercak berwarna kuningagak kemerahan pada sayap bagian depan,
2 bercak pada sayap sebelah kiri, dan 2 bercak pada sayap sebelah kanan.
Panjang tubuh kumbang dewasa ± 3,5-5 mm, tergantung dari tempat hidup larvanya.
Apabila kumbang hidup pada jagung, ukuran rata-rata ± 4,5 mm, sedang pada beras
hanya ± 3,5 mm. larva kumbang tidak berkaki, berwarna putih atau jernih dan
ketika bergerak akan membentuk dirinya dalam keadaan agak membulat. Pupa
kumbang ini tampak seperti kumbang dewasa.
Kumbang betina
dapat mencapai umur 3-5 bulan dan dapat menghasilkan telur sampai 300-400
butir. Telur diletakkan pada tiap butir beras yang telah dilubangi terlebih
dahulu. Lubang gerekan biasanya dibut sedalam 1 mm dan telur yang dimasukkan ke
dalam lubang tersebut dengan bantuan moncongnya adalah telur yang berbentuk
lonjong. Stadia telur berlangsung selama ± 7 hari. Larva yng telah menetas akan
langsung menggerek butiran beras yang menjadi tempat hidupnya. Selama beberap
waktu, larva akan tetap berada di lubang gerekan, demikian pula imagonya juga
akan berada di dalam lubang selama ± 5 hari. Siklus hidup hama ini sekitar
28-90 hari, tetapi umumnya selama ± 31 hari. Panjang pendeknya siklus hidup ham
ini tergantung pada temperatur ruang simpan, kelembapan di ruang simpan, dan
jenis produk yang diserang (Naynienay, 2008).
Pengendalian
Pengendalian Kumbang beras (Sitophilus oryzae) adalah
biasanya digunakan dengan cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan
Perangkap UV. Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama
gudang secara alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi
sebagai pestisida nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji
saga. Dan juga menjaga kebersihan gudang Menjaga suhu dan
kelembaban gudang, Kemasan kedap udara, Menurunkan tingkat kadar
air, Mencegah kutu datang, dan Meningkatkan derajat sosoh (Hanny,
2002).
4.2 Hama
Gudang Pada Jagung dan Kacang Tanah
Kumbang jagung (Sitophilus
zeamays)


Ciri morfologi
Ciri morfologi dari kumbang jagung (Sitophilus
zeamays) adalah memiliki sepasang mata, antena, thoraks, tanduk,
kaki, kepala, sayap, abdomen dan ofipositor. Dan memiliki bentuk tubuh kecil
dan memanjang Dewasa hingga 4mm. Kumbang dewasa berwarna coklat
kemerahan pudar hingga mendekati hitam, dan biasanya memiliki bercak di bagian
belakang dengan empat bintik kemerah-merahan terang atau kekuning-kuningan
(Nonadita, 2008).
Pengendalian
Kumbang jagung (Sitophilus zeamays) adalah biasanya digunakan dengan
cara Fumigasi PH3, Pemasangan Beetle Trap, dan Perangkap UV
. Pemanasan ruangan/ heating, Untuk pengendalian hama gudang secara
alami, kita bisa menggunakan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pestisida
nabati, seperti daun dan biji srikaya atau juga biji saga. Dan juga
menjaga kebersihan gudang Menjaga suhu dan kelembaban gudang, Kemasan
kedap udara, Menurunkan tingkat kadar air, Mencegah kutu datang, dan
Meningkatkan derajat sosoh (Hanny, 2002).
4.3 Hama Gudang Pada Kedelai
Callosobruchus maculatus


Hama Callosobruchus maculatus merupakan
hama gudang yang bukan hama utama dari biji kedelai, namun juga dapat menyerang
biji kedelai di tempat penyimpanan.
Morfologi
Callosobruchus Maculatus memiliki
ukuran panjang 3,1 mm. Hama ini berwarna coklat ke abu-abuan dan memiliki
kaki serta antena yang berwarna kemerah merahan. Masing – masing jenis kelamin
baik jantan maupun betina memiliki antenna yang bergerigi. Pada jenis betina
memiliki ciri yang kuat pada elytra yang terdiri dari dua bercak- bercak yang
besar di bagian pertengahan sepanjang bagian elytara dan bercak yang
lebih kecil pada bagian ujng anterior dan posterior. Sedangkan pada jenis
jantan memiliki lebih sedikit ciri tanda seperti bercak dibandingkan dengan
jenis betina. Mulai dari atas kepala tersembunyi elytra pendek tidak sampai
ujung abdomen.
Pengendalian
Berdasarkan ketiga jenis hama yang dapat menyerang benih atau
biji kedelai di tempat penyimpanan, maka dapat dilakukan beberapa tindakan
pencegahan dan pengendalian. Pencegahan terhadap hama ini dilakukan dengan
sanitasi gudang, perawatan gudang, dan pemerikasaan benih yang disimpan secara
rutin. Pencegahan lain adalah dengan menjaga kadar air benih yang disimpan
tetap rendah, menjaga kebersihan benih, dan menumpuk karung-karung berisi benih
secara teratur di atas alas kayu. Pengendalian secara fisik dilakukan dengan
menyimpan benih di tempat yang kedap air agar kadar air dipertahankan tetap
rendah. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi
dengan menggunakan fumigan.
4.4 Hama Gudang
Pada Kacang Hijau
Callosobruchus phaseoli


Callosobruchus
phaseoli merupakan hama utama pada benih
kacang hijau. Callosobruchus phaseoli banyak ditemukan di gudang-gudang penyimpanan benih kacang hijau. Callosobruchus
phaseoli termasuk hama primer yang menyerang
biji kacang hijau utuh pada gudang simpan. Hama tersebut mulai terdapat pada
polong sebelum panen dan terbawa ke dalam penyimpanan sehingga dapat menyebabkan
kerugian yang sangat besar
Morfologi
Mempunyai moncong yang pendek dan femur tungkai belakang yang
membesar. Bentuk tubuh kumbang dewasa kebanyakan bulat atau lonjong. Pada sayap
depannya terdapat gambaran gelap yang menyerupai huruf U dan memiliki pronotum
halus. Warna sayap depan coklat kekuning-kuningan. Kedua elitranya memiliki
bintik hitam. Callosobruchus phaseoli berukuran
2,3-2,9 mm. Telur berbentuk lonjong agak transparan atau kekuning-kuningan atau
berwarna kelabu keputih-putihan. Panjang telur 0,57 mm, berbentuk cembung pada
bagian dorsal, dan rata pada bagian yang melekat pada biji.
Pengendalian
Pencegahan terhadap hama ini dilakukan dengan sanitasi
gudang, perawatan gudang, dan pemerikasaan benih yang disimpan secara rutin.
Pencegahan lain adalah dengan menjaga kadar air benih yang disimpan tetap
rendah, menjaga kebersihan benih, dan menumpuk karung-karung berisi benih
secara teratur di atas alas kayu. Pengendalian secara fisik dilakukan dengan
menyimpan benih di tempat yang kedap air agar kadar air dipertahankan tetap
rendah. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi
dengan menggunakan fumigan.
BAB IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sebagian besar hama gudang merupakan ordo coleopteran (serangga). hama
pasca panen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam
peningkatan produksi. Hasil panen yang disimpan khususnya biji-bijian setiap
saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat merugikan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Hama gudang adalah serangga hama yang menyerang
tempat-tempat penyimpanan hasil-hasil panen. Umumnya hama gudang yang sering
dijumpai adalah dari golongan Coleoptera.
2.
Pengendalian hama
gudang secara umum yaitu dengan menjemur melakukan serta fumigasi terhadap
bahan pangan yang akan di simpan dalam gudang.

Komentar
Posting Komentar